TIMES BONTANG, BONTANG – dir="ltr">Dinas DPMPTSP Bontang mencatat capaian investasi pada triwulan ketiga tahun 2024 mencapai Rp1,55 Triliun atau tembus 77,70 persen dari target investasi Rp2 Triliun untuk Kota Bontang yang telah ditetapkan oleh DPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Sekretaris DPMPTSP Bontang Vinson mengatakan capaian ini merujuk pada data Triwulan I dan II. Peningkatan sebesar 43,78 persen khusus Triwulan III menunjukan angka positif menjelang Triwulan IV.

“Realisasi Triwulan I ke Triwulan II -52,45 persen. Yang terbesar dari sub sektor industri kimia di bidang Kimia Dasar, Barang kimia dan Farmasi yang merupakan penyumbang investasi terbesar,” ujar Vinson.

Jika dibagi per wilayah kecamatan lanjut Vinson, pihaknya telah mengelompokkan nilai capaian investasiinya. Sebanyak Rp504,4 miliar atau 88,9 persen investasi di Bontang Utara termasuk yang tertinggi. Disusul Bontang Selatan sebesar Rp62.2 Miliar atau 10,97 persen dan Bontang Barat Rp266 Juta atau 0,05 Persen.

“Yang tertinggi Bontang Utara diserap dari investasi bidang industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi. Bontang Selatan tertinggi kedua diserap dari investasi bidang bahan makanan industri kelapa sawit dan Bontang Barat yang terkecil, sektor yang terserap dari investasi perdagangan  dan pemukiman,” ungkapnya.

Tak hanya itu kata pria yang pernah bertugas di Bapenda ini. Ia menjelaskan pula sektor usaha lain yang berkontribusi pada tingginya Penanaman Modal. 

Ia menyebut sebanyak Rp28,1 Miliar atau 9,8 persen dari sektor Industri Makanan, sedangkan kawasan hotel dan testoran berkontribusi sebesar Rp30,9 Miliar atau 1,09 persen. 

“Sementara untuk perumahan dan kawasan perkantoran sebesar Rp155 juta atau 0,54 persen,” ungkap Vinson.

Ia berharap, masuk pada Triwulan IV target investasi Rp2 Triliun dapat tercapai. Meski ia tahu hal ini secara Investasi dapat optimal tercapai.

Meski ada dukungan semua pihak, ia tetap meminta dukungan masyarakat menuju Bontang lebih baik. "Seperti di sub bidang UMKM terkadang sulit mereka untuk melaporkan aktivitas penanaman modal masing masing,” ungkap Vinson. (*)