TIMES BONTANG, BONTANG – Debat Publik kedua Paslon Pilkada Bontang 2024 berlangsung di Hotel Senyiur Samarinda, Rabu (20/11/2024). Dalam debat kali ini mengusung tema pembangunan menuju kawasan industri ideal dalam mewujudkan Bontang Sentosa 2045.
Debat dibuka dengan pidato ketua KPU Kota Bontang, Muzarroby Renfly yang mengatakan bahwa skema debat publik kedua Paslon Pilkada Bontang 2024 tidak jauh berbeda dengan debat yang pertama.
Para Paslon juga diharap dapat menyampaikan program dan ide-ide Paslon sehingga masyarakat Kota Bontang dapat memahami dengan jelas visi, misi dan program setiap paslon.
“Dalam pelaksanaan debat ini merupakan ajang adu ide, adu gagasan, adu argumentasi untuk menuju Kota Bontang yang lebih baik dan kita cintai, tanpa adanya kekerasan dan konflik sehingga pilkada Kota Bontang dapat jalan aman dan damai,“ tutur Roby, sapaan akrabnya.
Dalam debat kedua ini, moderator yang dipimpin oleh Host dari Kompas TV, Mysister Tarigan mengatur alur pertanyaan kepada setiap paslon dengan diawali dari paslon nomor 01. Selanjutnya terus menerus paslon diurut hingga kepada paslon 04.
Setiap jawaban paslon, diberikan kesempatan setiap paslon berikutnya untuk menanggapi jawaban yang diberikan moderator.
Setiap pertanyaan dibuat oleh tim ahli dari akademisi kampus. Dalam debat kedua tersebut mengangkat sub-sub tema pertumbuhan ekonomi inklusif berbasis ekonomi hijau dan investasi, pembangunan kawasan ramah disabilitas dan perlindungan anak, daya dukung lingkungan serta sanitasi Kesehatan. Terakhir kawasan industri hijau berbasis kelautan, pariwisata, serta ekonomi kreatif yang inklusif dan berkeadilan.
Diketahui paslon nomor urut satu yakni Basri Rase-Chusnul Dhihin. Paslon ini maju melalui jalur independen. Basri merupakan wali kota petahana, sedangkan Chusnul sebelumnya yakni pengusaha kuliner di Kota Bontang.
Paslon nomor urut dua Sutomo Jabir-Nasrullah. Mereka diusung oleh dua partai yaitu PKB dan Demokrat. Sutomo Jabir sebelumnya legislator Karang Paci. Sementara Nasrullah awalnya merupakan Tenaga pengajar di SMK 3 Bontang. Nasrullah juga pernah menjabat sebagai Komisioner Bawaslu.
Kemudian paslon nomor urut tiga ialah Najirah-Muhammad Aswar. Keduanya ini mendapatkan gerbong dukungan dari PDI Perjuangan, Gelora, dan PAN. Najirah menyandang status sebagai petahana wakil wali kota. Sedangkan Muhammad Aswar yakni pengusaha yang pada pileg Februari silam terpilih untuk duduk di Bontang Lestari (Sekretariat DPRD Bontang).
Terakhir, paslon nomor urut empat yaitu Neni Moerniaeni-Agus Haris. Mereka diusung oleh koalisi besar. Mencakup Golkar, Gerindra, PKS, NasDem, dan PSI. Neni Moerniaeni sebelumnya pernah menjadi wali kota periode 2016-2021. Adapun Agus Haris ialah legislator yang kerap mendapatkan kursi di Sekretariat DPRD Bontang. (*)
Pewarta | : Amril Ashar |
Editor | : Faizal R Arief |