TIMES BONTANG, BONTANG – Apresiasi dan sambutan baik datang dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Bontang terkait Program Kredit UMKM Tanpa Bunga atau Kredit Nol Persen. Apresiasi itu ditujukan kepada Wali Kota Bontang non aktif Basri Rase.
Mereka menyayangkan Wali Kota Bontang non aktif, Basri Rase dilaporkan ke Bawaslu terkait dugaan penggunaan program tersebut untuk kepentingan kampanye.
Program kredit tanpa bunga yang digagas oleh Pemerintah Kota Bontang itu, untuk mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sudah memberikan angin segar bagi pelaku usaha di Kota Taman yang butuh modal tanpa beban bunga dan agunan.
Ketua Asosiasi UMKM Asik yang juga ketua PPBB (Persatuan Pengusaha Bontang Bersatu), Hadaruddin, menyebut bantuan ini akan meringankan beban pelaku usaha kecil.
Pun jika pelaku usaha tidak memiliki modal dan aset di tengah usaha yang sedang baik atau bahkan sedang dilanda masalah keuangan.
“Program Kredit UMKM tanpa bunga ini benar-benar dibutuhkan. Sebelumnya, pinjaman dari bank biasanya memerlukan agunan dan dikenakan bunga, tapi para UMKM juga tetap dilalui. Dengan program ini, kami bisa mendapatkan modal tanpa bunga, yang sangat membantu dibandingkan dengan pinjaman konvensional,” ujarnya kepada media jni, Jumat (8/11/2024).
Sementara itu, Safrijal, salah satu pengusaha UMKM di bidang kerajinan tangan (kriya), mengatakan banyak rerkannya sesama pelaku kriya yang ingin memulai tapi terkendala moda. Dia bilang, denhan bantuan ini, akan memudahkan teman sejawatnya untuk memulai usaha.
"Bayangkan, pemerintah bantu tanpa bunga dan tanpa agunan. Biasanya bunga di pembiayaan bisa sampai 6 persen, dan ini 0 persen, tanpa agunan lagi. Ini sangat membantu usaha kami untuk berkembang," katanya.
Sebagai pelaku usaha kriya yang pekerjaannya bergantung dengan alat, Safrijal menyebutkan bahwa kredit ini dapat membantu pengusaha kecil di komunitasnya untuk membeli alat yang selama ini sulit terjangkau.
"Kami ingin menghasilkan produk khas seperti gelas dan piring dari kayu ulin, tapi keterbatasan alat membuat banyak teman-teman tidak aktif. Dengan bantuan ini, kami bisa mengembangkan produk lokal yang menarik dan khas, terutama menjelang perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur," ungkapnya.
"Jika program kredit ini terus berlanjut, akan banyak pelaku UMKM yang dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk berkembang," tambah Safrijal pelaku UMKM di Kota Bontang.
Pewarta | : Kusnadi |
Editor | : Faizal R Arief |