TIMES BONTANG, JAKARTA – Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah, Abdullah II bin Al Hussein, menawarkan tiga peluang proyek strategis kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sebagai upaya memperkuat hubungan investasi antara Indonesia dan Yordania.

Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara, Rosan Roeslani menjelaskan bahwa Raja Yordania secara khusus menyampaikan tiga potensi kolaborasi yang dinilai relevan dengan fokus investasi Danantara.

"Langsung dari Raja Jordan (Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah Raja Abdullah II bin Al Hussein) juga menyampaikan potensi proyek atau kolaborasi yang ditawarkan kepada kami, kepada Danantara ada di tiga proyek," ujar Rosan usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Raja Abdullah II di Jakarta, Sabtu (15/11/2025).

Tiga Proyek Strategis: Gas, Tol, dan Logistik

Menurut Rosan, ketiga penawaran tersebut meliputi: proyek gas pipanisasi, pengembangan jalan tol, dan kerja sama sektor logistik.

Ketiga proyek itu dinilai selaras dengan portofolio dan karakter return investasi yang selama ini menjadi acuan Danantara. “Ternyata ini masuk dengan return-nya Danantara,” kata Rosan.

Raja Abdullah II disebut terlebih dulu meminta gambaran mengenai proyeksi imbal hasil Danantara. Setelah memahami profil investasi lembaga tersebut, tiga proyek strategis kemudian diajukan sebagai peluang kerja sama yang dianggap paling sejalan.

Kolaborasi Strategis Indonesia–Yordania Makin Terbuka

Rosan menegaskan bahwa keselarasan antara profil return Danantara dengan potensi proyek dari Yordania menjadi dasar kuat untuk mempertimbangkan kolaborasi lebih lanjut. Peluang ini sekaligus membuka ruang lebih luas bagi ekspansi investasi internasional Danantara.

“Ini sesuai dengan karakter investasi kami, sehingga kami akan menindaklanjuti dan mengevaluasi dengan persetujuan langsung dari Presiden Prabowo,” ujarnya.

Dukungan Presiden disebut menjadi pendorong penting bagi Danantara untuk melakukan kajian mendalam terhadap setiap proyek yang ditawarkan Pemerintah Kerajaan Yordania.

Sebagai langkah lanjutan, Danantara akan mengirimkan tim khusus guna melakukan peninjauan detail terhadap aspek teknis, finansial, hingga implementasi dari masing-masing proyek. Proses evaluasi tersebut diharapkan menghasilkan kajian komprehensif sebagai dasar pengambilan keputusan investasi.

“Nanti kami akan kirim tim untuk mulai melihat detailnya dari proyek-proyek ini,” kata Rosan. (*)