TIMES BONTANG, MALANG – Sebuah lompatan pengalaman seni kontemporer tengah berlangsung di Kota Malang. Void//vision Swarnaloka by Storyofkarana hadir sebagai wahana imersif yang menyatukan seni digital, teknologi, dan imajinasi dalam satu ruang lintas batas.
Pameran ini berlangsung selama tiga hari, 23–25 Mei 2025, di Bima Room, Lantai 2 Latar Ijen Malang, menghadirkan eksplorasi mendalam atas bentuk-bentuk visual eksperimental melalui instalasi cahaya dan pertunjukan audiovisual.
Lebih dari sekadar pameran, Void//vision adalah sebuah aktivasi kolektif nirlaba yang membuka panggung bagi seniman lokal dan internasional untuk menampilkan karya berbasis animasi, motion graphics, hingga seni interaktif dalam format yang jarang ditemui di ranah publik.
Ruang dipenuhi pantulan cahaya dari LED raksasa yang dikurasi secara sinematik, menciptakan sensasi seperti berada di dalam dunia digital yang hidup dan bernapas.
“Kami ingin menciptakan ruang tempat seni dan teknologi tidak hanya ditampilkan, tapi dialami secara penuh oleh tubuh dan indera,” ungkap tim kreatif Storyofkarana.
Pengalaman Seni yang Inklusif dan Terbuka
Yang menjadikan Void//vision berbeda adalah pendekatannya yang bebas akses. Tidak ada tiket masuk, hanya perlu melakukan registrasi melalui barcode yang disediakan—sebuah upaya untuk membuat seni digital dan pertunjukan eksperimental lebih inklusif.
Dalam kurun tiga hari, acara ini mencatat lebih dari 800 pengunjung, mulai dari mahasiswa, penikmat seni, kreator visual, hingga wisatawan yang penasaran dengan konsep “galeri masa depan.”
Seniman Lintas Negara, Imajinasi Tanpa Batas
Void//vision menghubungkan ekosistem kreatif Malang dengan seniman-seniman global. Setiap karya yang ditampilkan membawa narasi dan pendekatan teknis yang berbeda, menjadikannya sebagai medan eksperimentasi visual dan ruang apresiasi yang segar.
Para pengunjung dapat menikmati karya-karya yang tak hanya dilihat, tetapi dirasakan: lantunan suara sinkron dengan kilauan cahaya, pola visual bergerak mengikuti gestur, hingga suasana ruang yang berubah seiring emosi yang dibangun oleh pertunjukan.
Seni Masa Depan Dimulai di Sini
Void//vision bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang pengalaman, teknologi, dan kemungkinan.
Di tengah arus urbanisasi dan kehausan masyarakat akan hiburan berkualitas, acara ini menawarkan alternatif baru—menyatukan ruang seni dan inovasi tanpa meninggalkan nilai kolektif dan kebebasan berekspresi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pameran Void Vision Swarnaloka, Satukan Keindahan Cahaya dan Teknologi
Pewarta | : Imadudin Muhammad |
Editor | : Imadudin Muhammad |