TIMES BONTANG, BONTANG – Perkuat pertumbuhan UMKM lokal agar berdaya saing global, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) hadirkan ekosistem pembelajaran, inkubasi dan akselerasi UMKM berbasis kebutuhan pasar.
Melalui mentoring bisnis bersama praktisi ekspor, Pupuk Kaltim memastikan untuk mengawal dan mendampingi langsung penjajakan jejaring pembeli internasional yang diawali peningkatan kapasitas pelaku usaha binaan.
Bertajuk On Boarding UMKM, Pupuk Kaltim mendorong pelaku usaha binaan tidak hanya mampu bertahan dan berkembang di tataran lokal, namun juga memiliki standar kualitas untuk bersaing di pasar nasional hingga global.
Inisiatif ini diikuti 30 mitra binaan Perusahaan, menggandeng Yayasan Cah Angon melalui Kampus UMKM.id, yang berfokus pada penguatan kapasitas pelaku usaha dengan pelatihan terintegrasi, penguasaan digital marketing, kurasi produk, hingga simulasi business matching dan pendampingan sales contract bersama buyer potensial.
“Pendekatan program ini bukan hanya teori, tapi juga praktik nyata yang disesuaikan kondisi lapangan. Inilah yang membedakan dari pembinaan pada umumnya, karena berbasis kebutuhan pasar serta diarahkan untuk mempertemukan pelaku usaha dengan buyer potensial,” ujar Pgs VP TJSL Pupuk Kaltim Lendl Wibisana, Rabu (10/9/2025).
Dijelaskan Lendl, tantangan UMKM saat ini bukan hanya soal produksi dan penjualan, tetapi juga keterbatasan dalam memahami standar pasar global, pemanfaatan teknologi digital hingga strategi pemasaran yang efektif. Termasuk di Bontang, banyak UMKM potensial yang kesulitan menembus pasar lebih luas, karena kurangnya pemahaman terkait standar kualitas, packaging dan jejaring penjualan.
“Makanya Pupuk Kaltim ingin menjawab tantangan tersebut, diperkuat dengan solusi yang tepat sasaran melalui on boarding ini. Semua disusun secara komprehensif, agar UMKM lokal mampu naik kelas dan bersaing di pasar lebih luas,” lanjut Lendl.
Selama kegiatan, para peserta dibekali pembelajaran terstruktur dalam peningkatan mutu produk, strategi branding, hingga praktik langsung pemasaran digital. Selain juga dikenalkan langkah penjajakan jaringan pembeli internasional, dengan memahami selera pasar global serta mempersiapkan produk sesuai standar. Hal ini ditujukan sebagai nilai tambah bagi pelaku UMKM, agar mampu mengikuti jejak usaha binaan Pupuk Kaltim lain yang sudah lebih dulu masuk pasar ekspor.
"Jika UMKM tidak beradaptasi, mereka akan tertinggal. Makanya peserta tidak hanya dilatih meningkatkan kualitas produk, tapi juga diajak memahami pentingnya literasi digital hingga penguasaan teknologi informasi sebagai hal wajib dalam menunjang kelangsungan usaha," tambah Lendl.
Dirinya menyebut program ini akan terus dikembangkan, agar seluruh produk UMKM binaan Pupuk Kaltim dapat dilirik, serta mengambil bagian dalam jaringan ekspor UMKM Indonesia. Langkah ini bagian dari strategi keberpihakan Perusahaan terhadap pelaku UMKM, sesuai prinsip Environment, Social dan Governance (ESG) melalui pengembangan potensi lokal dalam mewujudkan kemandirian masyarakat.
"Ketika UMKM tumbuh, maka akan tercipta lapangan kerja baru, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata. Makanya Pupuk Kaltim terus mendorong pemberdayaan UMKM, sebagai bagian dari strategi pembangunan sosial ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan khususnya di Kota Bontang," terang Lendl.
Mewakili Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Bontang, Agus Arianto, menyampaikan apresiasi atas konsistensi Pupuk Kaltim dalam mendorong penguatan kapasitas UMKM lokal agar lebih berdaya saing. Menurutnya, program ini sejalan dengan visi misi Pemkot Bontang dalam mendorong kemandirian masyarakat, melalui penguatan ekonomi berbasis potensi lokal.
“Kami menyambut baik kesinambungan langkah Pupuk Kaltim menghadirkan program on boarding bagi pelaku UMKM, sebagai upaya menggerakkan ekonomi daerah melalui daya saing UMKM yang semakin kuat,” kata Agus.
Melihat sasaran pendampingan dan strategi yang dilakukan, dirinya optimistis UMKM lokal makin tumbuh dan berkembang dengan perluasan pasar secara signifikan. Hal ini pun secara tidak langsung akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat, seiring makin terbukanya peluang usaha di berbagai sektor.
Untuk itu, Agus pun menekankan pentingnya pelaku UMKM memahami dengan baik seluruh bekal yang diberikan pada on boarding Pupuk Kaltim, agar kesinambungan usaha dapat terjaga dan makin bertumbuh.
“Ke depan, kami harap inisiatif Pupuk Kaltim ini bisa terus diperluas, guna membangun masyarakat yang produktif, mandiri dan berdaya saing,” pungkas Agus.(d)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: On Boarding Bersama Kampus UMKM, Pupuk Kaltim Kawal Usaha Binaan Jajaki Pasar Ekspor
Pewarta | : Kusnadi |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |