TIMES BONTANG, BONTANG – Tingkatkan komitmen dalam mengatasi persoalan stunting di Kota Bontang, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) melalui program Pengendalian dan Pencegahan Stunting (Pedalgas) latih keterampilan antropometri puluhan kader posyandu di Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara.
Kegiatan menggandeng Puskesmas Bontang Utara 2, untuk memberikan pembekalan menyeluruh bagi para kader dalam melakukan pengukuran antropometri secara benar, teliti dan konsisten. Sekaligus memahami bagaimana data yang diperoleh dapat diinterpretasikan menjadi dasar pengambilan keputusan dalam intervensi gizi.
Pgs VP TJSL Pupuk Kaltim Lendl Wibisana, mengungkapkan pelatihan ini bagian dari upaya Pupuk Kaltim menurunkan angka stunting di Kota Bontang sesuai program Pemerintah. Dimana program Pedalgas yang berjalan sejak 2022, menjadi langkah aktif perusahaan untuk melakukan intervensi gizi sekaligus edukasi bagi orang tua dan kader posyandu sebagai garda terdepan dalam pemeriksaan tumbuh kembang anak di lapangan.
"Dengan kemampuan yang baik dalam pengukuran antropometri, para kader posyandu mampu mendeteksi lebih dini potensi stunting atau gangguan pertumbuhan lain pada anak di Kelurahan Guntung, sehingga langkah pencegahan maupun penanganan dapat dilakukan secara cepat dan tepat sasaran," ungkap Lendl, Rabu (15/10/2025).
Menurut Lendl, persoalan stunting terjadi bukan semata karena kurangnya asupan gizi, tapi juga keterlambatan deteksi dan penanganan. Banyak kasus baru diketahui setelah anak menunjukkan gejala fisik yang cukup jelas. Padahal pada fase awal kondisi tersebut bisa dicegah, jika pemantauan pertumbuhan dilakukan secara benar.
Narasumber yang berkompeten dihadirkan untuk memaksimalkan output program Pedalgas. (Foto: Pupuk kaltim for TIMES Indonesia)
Maka dari itu, peningkatan kapasitas kader melalui pelatihan ini menjadi sangat penting, agar mereka mampu melakukan penilaian dengan lebih profesional, serta berani memberikan rekomendasi tindak lanjut kepada keluarga maupun tenaga kesehatan.
“Kami ingin agar setiap kader Posyandu memiliki kemampuan teknis yang memadai, memahami standar alat ukur antropometri, serta bisa melakukan pencatatan dan pelaporan dengan baik. Dengan demikian, data tumbuh kembang anak yang dihasilkan bukan sekadar angka, melainkan dasar kebijakan dan intervensi gizi yang berdampak nyata bagi masyarakat,” terang Lendl.
Dirinya pun memastikan Pupuk Kaltim akan terus meningkatkan peran dalam penanganan stunting di Kota Bontang, dengan mengedepankan edukasi maupun intervensi spesifik melalui kolaborasi multipihak. Terlebih penanganan persoalan stunting merupakan program prioritas nasional, dan setiap anak memiliki hak serta kesempatan untuk tumbuh optimal agar dapat berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
"Pupuk Kaltim optimistis, jika langkah aktif seperti ini dilakukan secara konsisten dan menyeluruh, maka akan melahirkan dampak besar bagi generasi masa depan yang sehat, cerdas dan bebas dari stunting," tambah Lendl.
Kepala Puskesmas Bontang Utara 2, dr Dwiyanti, mengatakan kolaborasi program Pedalgas bersama Pupuk Kaltim telah berjalan sejak 2022, dengan berbagai upaya penanganan dan intervensi spesifik yang berfokus di Kelurahan Loktuan, Guntung dan kawasan pesisir Bontang. Mulai dari peningkatan kapasitas kader posyandu secara berkala, pemenuhan sarana prasarana, PMT penyuluhan persoalan gizi hingga ibu hamil, tata laksana gizi buruk dan sebagainya.
"Dan tahun ini pelaksanaan program terus kami optimalkan, agar angka stunting bisa semakin kita tekan secara bertahap. Terima kasih Pupuk Kaltim yang terus memberikan dukungan melalui Pedalgas," ucap Dwiyanti.
Mewakili Pemkot Bontang, Kepala Dinas Kesehatan Bakhtiar Mabe, menyampaikan apresiasi atas komitmen Pupuk Kaltim memberikan dukungan berkelanjutan terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Menurutnya, pelatihan seperti ini sangat dibutuhkan kader Posyandu, sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan tingkat dasar, terutama dalam pemantauan tumbuh kembang anak.
Efektivitas program Pedalgas pun selama ini sangat berperan membantu Pemkot Bontang dalam menekan angka stunting, baik melalui edukasi dan intervensi, maupun meningkatkan peran aktif orang tua dalam mengawasi tumbuh kembang anak. Hal ini menunjukkan kolaborasi strategis yang terjalin antara perusahaan dan pemerintah, untuk saling dukung dalam mendorong terciptanya generasi penerus yang unggul dan berdaya saing.
“Kami sangat mengapresiasi peran Pupuk Kaltim yang konsisten hadir membantu Pemerintah dalam mengatasi persoalan stunting di Kota Bontang. Dengan pelatihan ini, para kader Posyandu dapat lebih percaya diri dan terampil dalam melaksanakan tugas, sehingga pelayanan Posyandu semakin berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat,” tutur Bakhtiar. (d)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bekali Teknis Antropometri, Pupuk Kaltim Perkuat Kapasitas Kader Posyandu Guntung Atasi Stunting
| Pewarta | : Kusnadi |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |