https://bontang.times.co.id/
Berita

Diet Rendah Karbohidrat Turunkan Berat Badan, tapi Data Baru Ungkap Kenaikan LDL ‘Jahat’

Selasa, 09 Desember 2025 - 01:05
Diet Rendah Karbohidrat Turunkan Berat Badan, tapi Data Baru Ungkap Kenaikan LDL ‘Jahat’ Makanan rendah karbohidrat.

TIMES BONTANG, JAKARTA – Penelitian terbaru berskala global kembali memunculkan diskusi tentang efektektivitas dan risiko diet rendah karbohidrat. Berdasarkan analisis data dari lebih dari 170 uji coba terkontrol acak di 27 negara—melibatkan lebih dari 11.000 orang dewasa yang sebagian besar mengalami kelebihan berat badan atau obesitas—peneliti menemukan pola yang konsisten: diet rendah karbohidrat memang menurunkan berat badan, tetapi juga meningkatkan kadar kolesterol LDL.

Dalam laporan yang dirilis Everyday Health, Rabu (3/12) waktu setempat, para peneliti menegaskan bahwa seluruh kelompok diet rendah karbohidrat menunjukkan penurunan signifikan pada berat badan, indeks massa tubuh (BMI), lingkar pinggang, serta massa lemak, termasuk lemak perut yang dikenal paling berbahaya bagi kesehatan jantung.

Namun, di balik manfaat itu, muncul temuan yang cukup mengkhawatirkan. Rata-rata peserta yang menjalani diet rendah karbohidrat mengalami peningkatan kadar kolesterol LDL—sekitar 4 hingga 5 mg/dL. Selain itu, ada sedikit penurunan massa otot yang perlu diperhatikan, terutama bagi individu yang menjalani diet jangka panjang.

Elisabetta Politi, CDCES, RD, spesialis pendidikan diabetes yang tidak terlibat dalam penelitian ini, menjelaskan mekanismenya. Menurutnya, pola makan rendah karbohidrat cenderung tinggi lemak. Jika jenis lemak yang dikonsumsi didominasi lemak jenuh seperti mentega, keju, dan daging berlemak, kenaikan LDL menjadi konsekuensi yang masuk akal.

Di sisi lain, data juga menunjukkan bahwa pengurangan karbohidrat—khususnya karbohidrat olahan—dapat memberikan manfaat nyata bagi kesehatan jantung. Menggantinya dengan sumber lemak dan protein berkualitas meningkatkan kolesterol HDL “baik” dan menurunkan trigliserida.

Analisis mendalam menunjukkan bahwa mengganti karbohidrat dengan protein saja dapat menurunkan kolesterol total, sementara kombinasi penggantian karbohidrat dengan lemak serta protein memberikan dampak positif terbesar pada tekanan darah, peradangan, fungsi endotel, dan komposisi tubuh.

Para peneliti mencatat bahwa diet rendah karbohidrat yang ditinjau dalam studi ini berkisar pada 50 hingga 130 gram karbohidrat per hari, atau sekitar 10 hingga 26 persen dari total kebutuhan kalori harian.

Meski demikian, muncul satu catatan penting: diet rendah karbohidrat hanya aman dan efektif bila tidak menggantikan karbohidrat sehat—seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan—dengan lemak jenuh berlebih. Jika dilakukan tanpa pengawasan ahli nutrisi, pola makan ini justru bisa meningkatkan risiko penyakit jantung tertentu.

Politi menegaskan bahwa bagi banyak orang, manfaat diet rendah karbohidrat masih dapat melebihi risikonya, selama ada panduan yang tepat dalam memilih sumber karbohidrat dan mengendalikan asupan lemak jenuh.

Dengan meningkatnya popularitas diet rendah karbohidrat, temuan ini menjadi pengingat penting bahwa keberhasilan penurunan berat badan tidak boleh mengabaikan kesehatan jantung jangka panjang. Data menunjukkan bahwa strategi terbaik adalah menjaga keseimbangan antara pengurangan karbohidrat dan pemilihan sumber protein dan lemak yang lebih sehat. (*)

Pewarta : Imadudin Muhammad
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bontang just now

Welcome to TIMES Bontang

TIMES Bontang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.