TIMES BONTANG, BONTANG – Pemerintah Kota Bontang tak hanya fokus menarik investasi, tetapi juga serius membangun budaya kepatuhan dan transparansi dalam pelaporan investasi. Melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bontang (DPMPTSP Bontang), Pemkot menggulirkan Program Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal yang mengedepankan literasi digital, pendampingan teknis, serta sinergi multipihak.
Kepala DPMPTSP Bontang, Muhamad Aspianur, menegaskan bahwa banyak pelaku usaha masih menghadapi tantangan dalam memahami kewajiban pelaporan investasi melalui sistem digital. “Masih banyak yang belum familiar dengan OSS-RBA. Karena itu, pemerintah harus hadir memberikan pemahaman yang menyeluruh,” ujar Aspianur, Jumat (13/6/2025).
Upaya ini diwujudkan lewat berbagai workshop dan bimbingan teknis pengisian Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM). Tak hanya mengundang pelaku usaha, kegiatan tersebut juga melibatkan instansi teknis lainnya agar terjalin komunikasi dan pemahaman yang seragam dalam pengawasan investasi.
“Dengan pemahaman yang baik, pelaku usaha jadi lebih tertib, dan kita bisa punya basis data yang kuat untuk perencanaan dan evaluasi,” kata Aspianur.
Pengawasan pun dilakukan tidak hanya dari balik meja. Tim DPMPTSP secara berkala melakukan inspeksi lapangan untuk mencocokkan data dengan kondisi riil serta menilai kepatuhan terhadap perizinan. Langkah ini dinilai penting untuk menjaga integritas sistem investasi dan memastikan bahwa izin yang diberikan benar-benar dijalankan sesuai aturan.
Lebih dari sekadar pengawasan, langkah DPMPTSP Bontang ini mencerminkan pergeseran paradigma pengelolaan investasi dari sekadar kontrol menjadi kolaborasi. Pemerintah tidak hanya mengawasi, tetapi juga mendampingi dan memfasilitasi.
“Arah akhirnya jelas: membangun iklim investasi yang sehat, akuntabel, dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” tutup Aspianur. (d)
Pewarta | : Kusnadi |
Editor | : Faizal R Arief |