TIMES BONTANG, SAMARINDA – Pantai Panrita Lopi adalah salah satu destiasni wisata alam terindah yang ada di wilayah pesisir Kabupaten Kutai Kartanegara. Pantai ini lokasinya ada di sebuah pulau yang berjarak 62 kilometer dari pusat kota Samarinda.

Bagi yang ingin berlibur dan menikmati deburan ombak di tepi pantai bersama keluarga atau kerabat, tidak perlu mencari tempat yang jauh, apalagi di luar pulau. Cukup menempuh waktu sekitar 1 jam 50 menit, dari Samarinda ke Muara Badak. Tepatnya, di Pulau Pangempang, Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Sebelum ke Panrita Lopi, kita akan memarkir kendaraan di sebuah lapangan parkir yang disediakan untuk pengunjung pantai. Kemudian berjalan ke dermaga, dan menyeberang menggunakan kapal kayu. Sekitar 1 menit di atas laut, kita akan melihat dermaga pintu masuk Pantai Panrita Lopi. 

Susunan pohon lorong cemara dijadikan momen meski matahari terik di siang hari (FOTO Syahir/TIMES Indonesia) 

Di depan gerbang, terdapat tulisan Lorong Cemara. Arah masuk ke pantai ini ditumbuhi pohon cemara yang lebat, seakan menuntun kita ke arah pantai.

Pantai ini tidak pernah sepi dari wisatawan lokal maupun dari luar Kalimantan. Selain keindahan pantainya, pohon cemara yang menyaring sinar matahari, tempat ini juga menyediakan fasilitas untuk menginap, seperti tenda camping, hammock untuk bersantai bahkan makanan dan minuman yang dapat dibeli pada kios yang disediakan pengelola.

"Kami juga menyediakan WC gratis dengan air bersihnya, listrik untuk keperluan wisatawan, gazebo bahkan panggung jika ada tamu yang ingin membuat acara disini," ungkap Ahmad, pengelola Pantai Panrita Lopi saat ditemui TIMES Indonesia.

Menurut Ahmad, pada akhir tahun 2020 lalu, jumlah pengunjung di musim liburan mencapai 300-an pengunjung, bahkan setiap akhir pekan pantai tersebut tidak pernah sepi dari pengunjung. Meski demikian pria yang karib disapa Daeng Lompo ini tetap menyiapkan wadah untuk mencuci tangan, bahkan tidak segan menegur dan memberikan masker kepada pengunjung yang tidak menggunakan masker. 

"Sebenarnya tempat ini bisa menampung hingga 3.000 pengunjung, namun karena pandemi ini, maka kita batasi hanya 30 persen dari jumlah semestinya," ucap Daeng Lompo.

Keindahan sore hari di Pantai Panrita Lopi (FOTO Syahir/TIMES Indonesia)

Bukan hanya fasilitas gratisnya yang menarik, tetapi keindahan alam, suasana malam yang indah dengan taburan bintang di langit, hingga susunan pohon cemara yang tertata rapi membuat pengunjung betah, dan bahkan menginap. Memasang tenda diantara pohon cemara, atau bersantai di dalam hammok yang diikat. Sisanya berenang dan menikmati dinginnya air laut atau sekedar bermain pasir sambil menanti datangnya ombak.

Ditanya soal harga, Daeng Lompo menjelaskan pengunjung dikenakan tarif Rp 20 ribu untuk tiket masuk ke pantai, ditambah biaya penyeberangan Rp 15 ribu per orang untuk pulang pergi dan jika ingin menginap pengunjung cukup menambah Rp 5 ribu saja

"Bagi pengunjung yang menginap, kita sediakan gazebo dan wc gratis, kemudian ada tempat belanja terbuka 24 jam untuk memenuhi kebutuhan pengunjung. Bagi yang tidak bawa tenda, kami sediakan juga," ujarnya

Semua wisatawan yang berkunjung di Pantai Panrita Lopi wajib menerapkan protokol kesehatan. Pihak pengelola telah menyiapkan 10 tempat cuci tangan di area tersebut.

Sementara Irfan, salah satu pengunjung yang menginap mengatakan, dirinya menikmati keindahan alam baik di malam hari maupun di saat matahari terbit di pagi hari. Pengelola pun menyiapkan fasilitas lengkap, termasuk tenda untuk menginap dan air bersih yang cukup. Dirinya mengaku berkunjung bersama rekan-rekannya dan menginap semalam

"Fasilitasnya lengkap dan bersih. Saya beserta teman-teman menikmati liburan disini," tutur pria yang berasal dari Kota Balikpapan ini

Bagi yang beruntung, akan melihat keindahan matahari terbit dan matahari tenggelam, jika cuaca cerah. Keindahan alam di Pantai Panrita Lopi di Kutai Kartanegara ini, bisa menjadi salah satu alternatif liburan akhir pekan bersama keluarga. (*)