Pendidikan

Pusat Studi Peradaban, Tim Dosen UB Pertama yang Teliti Karimunjawa

Selasa, 06 September 2022 - 22:40
Pusat Studi Peradaban, Tim Dosen UB Pertama yang Teliti Karimunjawa Tim peneliti bersama dengan scuba diver, Supriyanto (kanan), di Situs Genteng (FOTO: PSP UB for TIMES Indonesia)

TIMES BONTANG, MALANGPusat Studi Peradaban Universitas Brawijaya (PSP UB) menjadi pusat studi sekaligus tim dosen UB pertama yang melakukan penelitian di Karimunjawa.

Hal tersebut diungkap oleh Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) di Lembaga Seksi Pengelolaan Taman Nasional II Karimunjawa (SPTNK), Zainul Abidin, S.Bio. yang ditemui di Karimunjawa, pada 24 Agustus 2022 lalu.

“Biasanya orang datang ke sini untuk berwisata, tetapi ini berbeda, datang untuk penelitian. Menarik sekali,” kata Zainul.

Tim Peneliti PSP UB ini diketuai oleh Dhiana Puspitawati, S.H. L.L.M., Ph.D, dengan anggota Prof. Dr. Moh. Fadli; Dr. Ir. Edi Susilo, M.S.; Dr. Rita Parmawati, SP., ME.; Miftahus Sholehudin, S.HI., M. HI.; Ulfatun Nadifa, S.Pd.; dan Meydo Omar Zyahrizal Prabowo.

Adapun judul penelitian Tim PSP UB kali ini adalah “Perlindungan dan Pengelolaan Ekowisata Cagar Budaya Bawah Air di Karimunjawa melalui Museum Virtual Interaktif: Tantangan Jangka Pendek dan Jangka Panjang” yang  didanai dari Hibah Penguatan Riset Pusat Studi LPPM-UB tahun 2022.

PSP-UB-a.jpgDari kiri Adit (Tim Peneliti), Zainul (Pengendali Ekosistem Hutan), Brian (Tim Peneliti), Afien (Tim Peneliti), saat berkunjung ke Lembaga Seksi Pengelolaan Taman Nasional II Karimunjawa dan melakukan penelitian. (FOTO: PSP UB for TIMES Indonesia)

Sementara itu, tim peneliti lapangan kali ini adalah Rizki Febrianto Supriyadi, S.Sn.; Aditya Prastian Supriyadi; S.H., M.H., Zainal Arifien, S.Kom, M.Kom; serta Meydo Omar Zyahrizal Prabowo. Mereka didampingi Arif Setiawan, selaku Ketua Paguyuban Biro Wisata Karimunjawa (PBWK).

PSP UB melakukan penelitian langsung ke lapangan pada 24-26 Agustus 2022 lalu. "Tim peneliti lapangan PSP UB juga melakukan dokumentasi bawah laut dengan bantuan penyelam profesional setempat ke situs Kapal Indonoor dan Kapal Genteng," kata Ketua Tim Peneliti PSP UB, Dhiana Puspitawati, Selasa (6/7/2022).

Ketika tim peneliti ini hadir, mereka disambut hangat oleh pihak Lembaga Seksi Pengelolaan Taman Nasional II Karimunjawa.

"Tim PSP UB sangat terkesan dengan sambutan hangat dan pelayanan yang menyenangkan dari semua aparat di Lembaga Seksi Pengelolaan Taman Nasional II Karimunjawa," ungkap Dhiana.

Sebelumnya, tim telah mendapatkan izin penelitian serta melakukan presentasi kepada pihak Balai Taman Nasional Karimunjawa (BTNKj) Semarang secara daring.
Penelitian tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa tantangan dalam upaya pemanfaatan cagar budaya bawah air.

Tantangan tersebut di antaranya adalah kurangnya informasi tentang situs cagar budaya bawah air di Karimunjawa; kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan cagar budaya bawah air di kalangan pemerintah daerah; dan vandalisme melalui aktivitas manusia dan proses alami akan menyebabkan beberapa perubahan atau degradasi situs cagar budaya bawah air.

Tantangan lainnya adalah kurangnya akses ke Karimunjawa; kebutuhan dana yang besar; serta SDM yang memiliki keahlian khusus untuk mengelola situs cagar budaya bawah air sebagai museum karena merupakan jurusan yang sangat istimewa.

Dari keterangan Zainul Abidin, peneliti mendapatkan beberapa informasi yang sangat bernilai. Bahwa masih banyak situs bawah laut lain yang belum didaftarkan, sehingga hukum tidak dapat berlaku untuk menjalankan fungsi dan perannya.

Kondisi ini mengakibatkan masyarakat tidak bertanggung jawab dan menjadi leluasa untuk mengekspoitasi situs bawah laut yang seharusnya dilindungi. Selain itu, muncul darurat keamanan situs yang sewaktu-waktu bisa rusak tanpa ada tindak lanjut dari hukum.

Namun, di samping itu, instansi SPTNK juga memiliki sumber daya manusia dan prasarana yang mumpuni, sehingga SPTNK harusnya menjadi bagian penting sebagai pelaksana UU Cagar Budaya untuk melindungi situs cagar budaya maupun arkeologi bawah laut yang ada di Karimunjawa.

PSP-UB-b.jpgBendera Pusat Studi Peradaban Universitas Brawijaya di bawah laut Karimunjawa (FOTO: PSP UB for TIMES Indonesia)

Ke depan, PSP UB berharap penelitian ini bisa membantu terwujudnya wisata Karimunjawa dengan konsep ekowisata. "Artinya kegiatan wisata yang dilakukan harus tetap memberikan perhatian penuh kepada kelestarian sumberdaya pariwisata, serta bertanggung jawab dengan cara mengkonservasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal," tutur Dhiana.

Selain itu, melalui kecanggihan teknologi, perlindungan dan pengelolaan ekowisata berkelanjutan dapat diwujudkan melalui pembuatan museum virtual interaktif.

Untuk selanjutnya, Balai Taman Nasional Karimunjawa (BTNKj) Semarang menyatakan bersedia untuk membantu dan mendampingi kegiatan penelitian Pusat Studi Peradaban Universitas Brawijaya (PSP UB) berikutnya. (*)

Pewarta :
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bontang just now

Welcome to TIMES Bontang

TIMES Bontang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.