https://bontang.times.co.id/
Pendidikan

Nasib Guru di Pesisir Kota Bontang Butuh Perhatian Serius

Senin, 25 November 2019 - 22:32
Nasib Guru di Pesisir Kota Bontang Butuh Perhatian Serius kepala sekolah SD 016 Pulau Tihi Tihi Bontang selatan, Eka Wahyuni saat menaiki perahu usai mengajar ( Foto: Eka For TIMES Indonesia)

TIMES BONTANG, BONTANG – Memasuki umur PGRI ke-74, ternyata masih ada potret memprihatinkan seorang guru di pesisir Kota Bontang yang mengabdikan dirinya demi kemajuan bangsa memasuki era 4.0.

Bontang TIMES menjumpai tiga Kepala Sekolah Dasar Negeri di Kota Bontang, saat usai mengikuti upacara Hari Guru Nasional siang tadi, Senin (25/11/2019).

Guru-Pesisir-2.jpgEka wahyuni bersama perahu saat air surut di pulau Tihi Tihi (Foto :Eka For TIMES Indonesia)

Mereka adalah kepala sekolah SD 016 Pulau Tihi Tihi Bontang Selatan, Eka Wahyuni; SD 015 Pulau Selangan Bontang Selatan, Titi Purwatiningsih dan SD  014 Lok Tunggul Bontang Selatan, Masitah.

Seperti yang dituturkan Eka Wahyuni dan Titi Purwatiningsih, perjalanannya menuju lokasi sekolah di Pulau Tihi Tihi dan Selangan memakan waktu hingga 2 jam melewati jalur darat dan laut.

Berangkat sejak pukul 06.00 WITA menuju pelabuhan Tanjung Laut atau pelabuhan Pagung menjadi santapan sehari-hari bagi mereka.

Mereka harus menaiki kapal kecil dengan mesin ketinting berkapasitas 5 orang tanpa atap. Kapal itu juga tidak dilengkapi dengan pelampung. Ttak jarang, kapal  kemasukan air akibat gelombang yang kadang mengikuti cuaca tak menentu.

Perjuangan para guru ini masih diujji lagi setibanya di area pulau tempat sekolah mereka berada. Air laut yang dalam kedaan surut, memaksa dirinya turun dari perahu berjalan kaki menuju sekolah.

"Kalau bisa, kami dibantu kapal penutup atap lengkap dengan alat pelampungnya," pinta Eka Wahyuni, diamini Titi Pirwatiningsih. 

Walau sedikit berbeda, Kepala sekolah SD 014 Lok Tunggul, Masitah merasakan kesulitan biaya operasional yang besar walau sekolahnya dapat ditempuh dengan jalan darat.

"Saya mesti habiskan bensin sehari bisa 10 liter pergi jam 7 pulang jam 4 sore,  anggaran operasional tidak mencukupi," ujar Masitah.

Masitah mesti melewati lokasi PLTU dengan kondisi jalan yang  tidak memungkinkan dilewati usai diguyur hujan. Terkadang dirinya mesti lewat laut juga.

Ketiganya mengaku penghasilan yang diperoleh tidak menutupi dana operasional sekolah yang mengandalkan kuantitas siswa.

Menyikapi hal tersebut, Wakil ketua DPRD Bontang, Agus Haris meminta pemerintah Kota Bontang agar memaksimalkan perhatiannya kepada guru seperti mereka sehingga fasilitas dan kesejahteraan guru yang bertugas di pesisir tersebut dapat terakomodir.

Guru-Pesisir-3.jpg

"Saya mendukung jika pemerintah akan mengambil kebijakan untuk melakukan itu," ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni mengupayakan masukan yang diberikan akan dikaji aspek legalnya nanti. 

"Samalah perlakuannya, diberikan insentif yang sama. Nanti kita kaji, sesuai dengan apa yang mereka lakukan. Tidak ada masalah, pemerintah fleksibel aja," tegas Neni kepada awak media.

Berikut data tiga sekolah di pesisir di wilayah pesisir Kota Bontang itu: 

Kepala sekolah: Eka wahyuni (IV A), Pulau Tihi tihi, Siswa: 49 orang, Guru: 6 orang, 1 TU, 1 Kepala sekolah.

Dana BOS Rp. 2.500.000. Kendala:  Listrik dan Wifi dan pengemudi kapal pakai uang BOS.

Kepala sekolah : Titi purwatiningsih (IV A), Pulau Selangan, Siswa: 18 orang, Guru: 5 orang.

Jalur transportasi: Berangkat dari pelabuhan Tanjung laut. Kendalanya: Listrik dan Wifi. Tidak ada dana pengemudi kapal, guru yang mengemudi kapal.

Kepala sekolah :Masitah (III D), daerah Lok Tunggul, Siswa: 27 orang, Guru: 6 orang

Jalur transportasi : Laut dan Darat. Kendalanya siswa sedikit, dana operasional sedikit.

Demikian data kondisi sekolah dan guru yang ada di pesisir Kota Bontang. (*)

 

Pewarta : Kusnadi

Pewarta : Kusnadi
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bontang just now

Welcome to TIMES Bontang

TIMES Bontang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.