TIMES BONTANG, BONTANG – Puluhan siswa-siswi kelas VIII Madrasah Tsanawiyah atau MTs Alam Al-Hafidz Yayasan Baiturrahman Bontang mengikuti kegiatan Survival Camp di kawasan Gunung Subur, Desa Suka Rahmat, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur (Kutim). 

Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari mulai Senin-Rabu (28-31) Agustus 2022. Kepala MTs Alam Al-Hafidz, Mohamad Baihaiki mengatakan, Survival Camp bertujuan melatih para peserta didiknya tentang kemandirian, ketangkasan, dan bertahan hidup di alam. Namun yang tak kalah penting, juga dipadukan dengan ilmu ketakwaan (imtaq).

Selama mengikuti Survival Camp, siswa kelas VIII MTs Alam Al-Hafidz dibekali ilmu memasak dengan parafin dan kayu bakar, mendirikan bivak untuk tempat berkemah, hingga memanfaatkan tanaman sekitar untuk dikonsumsi sebagai penambah perbekalan logistik selama program berlangsung.

Mereka juga diajarkan disiplin salat lima waktu, salat malam atau qiyamul lail, hingga kompak saling bekerja sama ketika melakukan hal apapun.

Kegiatan siswa saat menuju lokasi Survival Camp (Foto: MTs Alam Al-Hafidz for TIMES Indonesia)

“Sebelum berangkat, mereka sudah dilatih fisiknya. Termasuk melakukan Khotmil Quran sebelum memulai perjalanan. Kami harap, anak-anak kami bisa belajar untuk bersahabat dengan alam,” tutur guru yang akrab disapa Biki itu.

Untuk mencapai lokasi Survival Camp, puluhan siswa harus berjalan kaki sejauh enam kilometer dengan kondisi jalan yang cukup terjal.

Usai sampai di lokasi, mereka juga diajak berjelajah masuk ke goa hitam yang lokasinya tak jauh dari lokasi kemah utama.

“Kegiatan ini sudah menjadi ciri khas di MTs Alam. Harapannya setelah program ini, mereka bisa menjadi generasi yang qurani, mandiri, kuat, memiliki jati diri, taat kepada Sang Kholik, sehingga dapat menjadi khalifatullah fil Ardh sesuai visi misi madrasah kami,” tutup Kepala MTs Alam Al-Hafidz, Biki. (*)