https://bontang.times.co.id/
Kopi TIMES

Hari Guru 2019: Momentum Transformasi Pendidikan Bangsa

Senin, 25 November 2019 - 23:33
Hari Guru 2019: Momentum Transformasi Pendidikan Bangsa Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian (Foto: Luay For TIMES Indonesia)

TIMES BONTANG, JAKARTA – Hari Guru merupakan sebuah momen yang diperingati setiap tahunnya sebagai bentuk apresiasi terhadap profesi guru. Di tahun 2019 ini, bertepatan dengan dimulainya roda pemerintahan yang baru, penulis ingin menggunakan momentum Hari Guru ini untuk sama- sama bangkit menyongsong era pendidikan Indonesia di bawah kepemimpinan yang baru.

Guru sejatinya merupakan determinan terbesar bagi keberhasilan pendidikan suatu bangsa. Dengan guru-guru yang berkualitas dan bermotivasi tinggi, transfer ilmu dan inspirasi akan dapat terjadi dengan baik meski dihadapkan dengan segala keterbatasan. 

Kita dapat lihat di salah satu film anak Indonesia yang cukup populer, Laskar Pelangi, bagaimana tokoh guru yang digambarkan, Bu Mus, dapat menginspirasi para siswanya untuk terus belajar dan menggapai mimpi setinggi langit. Hal ini terjadi meski bangunan sekolah yang mereka tempati jauh dari kata layak, dan sarana pembelajaran yang mereka pakai hanya kapur tulis dan papan yang sudah reyot. 

Dari sini kita melihat bagaimana satu orang guru saja bernama Bu Mus dapat menjadi pelita bagi anak-anak yang dibimbingnya, meski kondisi pada saat itu sangat jauh dari kata ideal. Sebaliknya, dengan infrastruktur dan sarana prasarana sebaik apapun, jika sumber daya pengajar tidak memiliki kapasitas dan motivasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas mulia mendidik anak bangsa, maka hal tersebut akan sia-sia jadinya. Tidak ada teknologi, fasilitas, dan infrastruktur secanggih dan semahal apapun yang dapat menggantikan semangat, kegigihan, dan hubungan batin yang tercipta antara guru dan siswa.

Tentu penulis tidak menafikan pentingnya pembangunan infrastruktur pendidikan bersama sarana prasarana penunjangnya. Di periode 2019-2024 ini. Wakil rakyat di Komisi X DPR RI sedang berusaha merancang undang-undang khusus fasilitasi sarana prasarana pendidikan, demi menjamin proses pembangunan infrastruktur yang selama ini masih belum berjalan cepat.

Kemendikbud juga sedang mengupayakan adanya sensus infrastruktur pendidikan nasional, demi benar-benar memetakan sekolah-sekolah yang membutuhkan perbaikan. Namun, tentu saja proses tersebut tidak dapat berjalan secara instan. Selama proses tersebut berlangsung, penulis berharap para guru dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada demi terciptanya proses belajar mengajar yang efektif.

Penulis paham, sangatlah tidak mudah menjadi guru di Republik Indonesia ini. Di satu sisi, guru dituntut untuk selalu memberikan yang terbaik kepada murid-muridnya. Di sisi lain, mereka tidak diberikan sarana prasarana yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas tersebut.

Belum lagi adanya tuntutan administrasi yang dirasa memberatkan. Semua itu masih pula dilengkapi dengan masalah kesejahteraan yang minim, terutama untuk guru honorer dan swasta.

Hal-hal tersebut, biarlah menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan anggota dewan. Lima tahun ke depan, transformasi akan berjalan cepat. Cara-cara lama tidak akan lagi dipakai. Reformasi akan terjadi besar-besaran di seluruh lini penyelenggaraan pendidikan Indonesia, dan guru adalah salah satu pihak yang akan paling besar terdampak. Tentu diharapkan dampaknya akan positif.

Transformasi manajemen guru harus terjadi dari hulu ke hilir. Mulai dari tahap perekrutan, harus sudah diseleksi calon-calon guru yang benar-benar memiliki passion, hasrat besar menjadi seorang pendidik. Program pendidikan guru harus dibuat terjangkau, dengan konten-konten yang relevan dengan kebutuhan masa kini. Kesejahteraan dasar guru harus dicapai, terlepas dari statusnya. Tunjangan harus diberikan dengan prinsip keadilan, dimana mereka yang berperforma lebih baik, akan mendapatkan tunjangan yang lebih baik.

Aturan yang rumit harus disederhanakan, dan guru harus diberikan kesempatan untuk berkreasi sesuai dengan keadaan dan kebutuhan siswanya. Mekanisme dan sistem untuk menjalankan hal-hal tersebut sedang dibangun oleh pemerintah, dan wakil rakyat akan senantiasa mendampingi dan mengawasi.

Berbicara mengenai guru, tentu tidak lengkap tanpa bicara mengenai kurikulum. Kurikulum merupakan pedoman utama guru dalam mengajar. Perlu diadakan penyesuaian-penyesuaian kurikulum dalam rangka memenuhi visi Presiden menciptakan SDM Indonesia Unggul.

Penulis paham, beberapa tahun terakhir para guru sudah banyak terbebani dengan diwajibkannya mereka menguasai KTSP dan K-13. Hal tersebut terjadi karena para guru tidak hanya harus menyesuaikan mengenai substansi, tapi juga penggunaan teknologi. Namun begitu, diharapkan revisi kurikulum berikutnya bukan menambahkan kerumitan dan hafalan yang perlu dipelajari, namun justru menyederhanakan hal-hal yang mendasar untuk diajarkan.

Dengan begitu, diharapkan para guru dapat memiliki ruang yang lebih luas untuk berinovasi. Guru tidak akan terlalu banyak terikat dengan pedoman-pedoman dari pusat yang mungkin tidak relevan dengan keadaan siswanya. 

Impian penulis, dan kita semua, di masa depan guru tidak perlu dipusingkan lagi dengan masalah-masalah, selain fokus memberikan pengajaran yang terbaik bagi para peserta didik. Tidak perlu dibebani dengan masalah administrasi, karena sistem sudah berjalan secara otomatis.

Tidak perlu memikirkan aturan yang mengungkung dan memberatkan. Tidak perlu memikirkan masalah kesejahteraan, karena itu semua sudah terjamin. Fokus, fokus, dan fokus, mendidik dan menginspirasi anak bangsa.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh guru dan tenaga pendidik yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Peran Bapak Ibu sangat mulia, dan Bapak Ibu adalah sebenar-benarnya agen perubahan.

Izinkan penulis untuk memudahkan tugas berat Anda sebagai guru yang mendidik anak bangsa. Ketahuilah bahwa pemerintah dan wakil rakyat di sini sedang berjuang bersama Anda, demi generasi mendatang yang lebih baik. Semoga Allah SWT melancarkan jalan dan memudahkan segala urusan kita dalam mengemban amanah ini. (*)

 

*) Penulis: Hetifah Sjaifudian, Wakil Ketua Komisi X DPR RI

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

Pewarta : Kusnadi
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bontang just now

Welcome to TIMES Bontang

TIMES Bontang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.