TIMES BONTANG, BONTANG – Pemerintah Kota Bontang menargetkan pengentasan kawasan kumuh melalui program renovasi 150 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Renovasi RTLH merupakan program Pemkot Bontang yang sejalan dengan program pemerintah provinsi Kalimantan Timur menuju zero wilayah kumuh. 

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni menyebutkan saat ini hanya tersisa 18 hektar kawasan kumuh dari total 72 hektar yang sebelumnya terdata di Kota Bontang. 

"18 hektar itu tersebar di 3 wilayah, Tanjung Laut, Gunung Elai ada 3 setahu saya. Kalau 150 rumah kumuh kita bisa tuntaskan. Beberapa waktu lalu saya sudah bahas permasalahan kekumuhan di Bontang bersama Gubernur Kaltim, insya Allah Pemprov akan mendukung," ungkapnya, Kamis (17/04/2025).

Jika sebelumnya Pemkot menganggarkan renovasi RTLH sebesar Rp15 juta hingga Rp20 juta per unit, saat ini sudah menjadi Rp 50 juta.

"Pada periode ini, renovasi RTLH akan dialokasikan anggaran sebesar Rp 50 juta per rumah berdasarkan peraturan Wali Kota terkait besaran bantuan renovasi RTLH yang akan di bahas berikutnya," terangnya

Neni juga mengatakan, rencana renovasi rumah akan difokuskan pada perbaikan Atap, Lantai, dan Dinding (Aladin), dengan alokasi anggaran sebesar Rp50 juta per rumah. 

"Kami akan merevisi Peraturan Wali Kota (Perwali) terkait besaran bantuan tersebut yang sebelumnya hanya Rp25 juta per rumah. Dengan alokasi Rp50 juta per unit, total dana yang diperlukan untuk merenovasi 150 RTLH diperkirakan mencapai Rp7,5 miliar dan insya Allah akan selesaikan secara bertahap" tutupnya.

Diketahui, sebelumnya Pemkot Bontang bekerjasama dengan BAZNAS Kota Bontang telah meresmikan salah satu rumah RTLH yang berada di Kelurahan Berebas Tengah pada Jumat (11/4/2025) lalu. Hal itu telah menekan angka miskin ekstrim di wilayah Kelurahan Berebas Tengah menjadi zero miskin ekstrim. (*)