TIMES BONTANG, BONTANG – dir="ltr">Sejumlah partai politik yang berkolisi dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) sedang disarankan untuk berkoalisi dengan partai yang sama dalam Pilkada Bontang 2024. 

Yang menarik bagi publik Bontang, seperti halnya DPD II Partai Golkar Bontang sebagai partai yang bisa mengusung pasangan calon akankah menjalankan arahan DPP Partai Golkar.

Telah mahfum bahwa Golkar Bontang memiliki kandidat Wali Kota Bontang Neni moerniaeni, yang diyakini mampu menjadi pesaing kuat petahana Basri Rase agar dapat comeback memenangi kontestasi Pilkada Bontang November mendatang.

Melalui Ketua DPD II Partai Golkar Bontang Andi Faizal Hasdam memastikan arahan itu kini menjadi perhatian pihaknya. 

Namun arahan itu bukan tanpa argumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Pemilik suara terbanyak pada Pemilu 2024 itu pihaknya diarahkan untuk menunggu hasil survei dari DPP Golkar.

“Memang disarankan mencari mitra koalisi di pilkada dengan sesama partai yang tergabung dala koalisi indonesia maju, tapi tetap dengan melihat potensi hasil survey dan lain lain,”ujarnya kepada times Indonesia. Jumat (21/6/2024).

Selain itu menurut Andi Faiz sapaan akrab Ketua DPRD Bontang ini, bahwa arahan DPP Golkar tersebut juga mepertimbangkan soal kedinamisan kondisi dan situasi politik yang ada.

“Wajib atau tidak kan namanya politik itu dinamis dan situasional,” ucapnya.

“Masih tunggu dari DPP Golkar kapan survey lagi dan lembaga survey mana yang mereka pilih,” ungkapnya.

Melihat kondisi ini, hanya ada 4 tokoh politik dalam koalisi Partai KIM yang berpotensi berpasangan dengan Golkar dalam Pilkada Bontang. Sebut saja dari Partai Gelora Muhammad Aswar, Gerindra ada Agus Haris, dan PAN ada Muh Irfan serta Ridwan, kini digadang-gadang menjadi Wakil Wali kota terkuat dapat menjadi pasangan Neni Moerniaeni. (*)