TIMES BONTANG, PONOROGO – Senin (27/10/2025) hari ini, Gedung Sasana Praja Pemkab Ponorogo menjadi saksi dari perhelatan kuliner bergengsi" Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) tingkat kabupaten.
Acara ini diinisiasi oleh Pemkab Ponorogo melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Ponorogo bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK. Kegiatan ini diikuti perwakilan dari 21 Kecamatan se-Kabupaten Ponorogo.
Lomba ini menekankan pada kreasi menu makan siang (lunch box) keluarga sehari-hari yang wajib menggunakan bahan pangan lokal non-beras dan non-tepung terigu.
Tujuannya adalah mendorong diversifikasi konsumsi pangan, mengurangi ketergantungan pada komoditas tertentu, dan yang paling krusial, mendukung percepatan pengentasan masalah gizi keluarga, termasuk stunting.
Adu Kreativitas Pangan Pengganti Nasi
Para peserta dari TP PKK 21 kecamatan menunjukkan keterampilan luar biasa dalam mengolah hasil bumi lokal seperti singkong, jagung, ubi jalar, hingga sorgum menjadi menu utama yang lezat dan seimbang.
Kreasi yang disajikan harus memenuhi kriteria nutrisi lengkap, mulai dari sumber karbohidrat alternatif, lauk pauk, sayuran, hingga buah-buahan, disajikan secara menarik untuk menarik minat seluruh anggota keluarga.
Ketua TP PKK Kabupaten Ponorogo Susilowati Sugiri Sancoko, menjelaskan bahwa tantangan utama lomba ini adalah mengubah pola pikir bahwa "kenyang harus nasi."
"Melalui lomba ini, kami ingin membuktikan bahwa kekayaan alam Ponorogo mampu menyediakan sumber karbohidrat, protein, dan vitamin yang lebih beragam dan lebih sehat. Inovasi ini adalah jembatan edukasi bagi setiap keluarga untuk menerapkan gizi seimbang harian," jelasnya.
Sementara itu Bupati Sugiri Sancoko, yang turut meninjau dan mencicipi setiap hidangan, memberikan apresiasi tinggi terhadap antusiasme dan kreativitas ibu-ibu PKK. Ia menekankan bahwa lomba ini adalah instrumen kebijakan untuk memperkuat ketahanan pangan dari level terkecil.
"Ini bukan sekadar kompetisi masak, ini adalah investasi jangka panjang bagi generasi Ponorogo. Saya bangga melihat ibu-ibu PKK begitu kreatif, menciptakan menu dari bahan pangan yang sering kita anggap remeh. Porang, singkong, ubi, semua bisa menjadi pengganti nasi yang bergizi tinggi," ujar Bupati Sugiri Sancoko.
Ia pun menambahkan, hasil dari lomba ini diharapkan tidak berhenti di meja penjurian, melainkan dapat menjadi inspirasi usaha kuliner baru yang berbasis pangan lokal. Ia mengaku punya filosofi jelas - inovasi dapur adalah benteng ketahanan pangan.
"Setelah ini, menu-menu pemenang harus disosialisasikan secara masif agar bisa diterapkan di seluruh rumah tangga. Jika gizi keluarga terpenuhi dengan baik dari pangan lokal yang beragam, target kita untuk menuntaskan stunting akan semakin cepat tercapai," tukas Bupati Sugiri Sancoko.
Tim pemenang Lomba Cipta Menu B2SA ini akan mewakili Kabupaten Ponorogo di tingkat provinsi, membawa semangat diversifikasi pangan dan gizi seimbang dari Bumi Reog.
Selain Bupati Sugiri Sancoko, Lomba Cipta Menu juga ditinjau Wakil Bupati Lisdyarita, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ponorogo Susilowati Sugiri Sancoko, seluruh Camat dan peserta lomba dari TP PKK 21 Kecamatan se Kabupaten Ponorogo. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Gali Potensi Pangan Lokal, Pemkab Ponorogo Gelar Lomba Cipta Menu
| Pewarta | : M. Marhaban |
| Editor | : Ronny Wicaksono |