TIMES BONTANG, BONTANG – Rumah Sakit Umum Daerah Taman Husada Bontang (RSUD Bontang) terus melengkapi fasilitas medis yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan bagi pasien penyakit syaraf dan otak.
Satu lagi alat pemeriksaan atau diagnosa otak yang sudah tersedia di RSUD Taman Husada Bontang yaitu Elektroensefalogram atau biasa disingkat EEG dan Transcranial Magnetic Stimulation (TMS).
EEG atau tes gelombang otak adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi kelainan pada otak dan saraf dengan mengukur aktivitas listrik di otak.
Sedangkan TMS adalah alat unthk melakukan terapi non-invasif yang menggunakan medan magnet guna merangsang saraf di otak. TMS dapat digunakan untuk membantu diagnosis dan pengobatan gangguan saraf, termasuk gangguan saraf pusat dan saraf tepi.
dr Siti Aisyatur Ridha selaku Humas RSUD Bontang mengungkapkan, kedua alat tersebut saling berkaitan, dapat dipastikan tidak dapat terpisah. Proses terapi akan dilakukan dilantai 2 gedung Bengkirai RSUD Taman Husada Bontang.
Alat baru EEG satu rangkaian paket alat untuk penyakit otak dan syaraf. (Foto: Kusnadi/TIMES Indonesia)
“Kami pastikan pasien melalui prosedur poli dari dokter spesialis syaraf, kemudian akan dilakukan terapi dengan alat EEG dan TMS,”ujarnya.
Ridha mengatakan, alat TMS ini digunakan jika kondisi pasien yang memiliki gangguan saraf dan otak. Terapi dilakukan antara lain untuk pasien menderita Terapi gangguan saraf pusat dan saraf tepi, Terapi penyakit stroke, Multiplesklerosis, Movement disorders seperti Parkinson
Pasca trauma otak dan saraf, neuropati, nistonia, nyeri pinggang kronik, gangguan keseimbangan, memori seperti penyakit alzheimer dan gangguan bahasa (sulit bicara).
Terapi dengan alat TMS dilakukan dengan mengalirkan gelombang elektromagnetik untuk meningkatkan aktivitas sel saraf. Dengan begitu sel saraf akan terstimulasi untuk bekerja lebih baik.
“TMS digunakan sebagai terapi tambahan Non-invasif, tanpa pembedahan. Tidak memerlukan pembiusan. Aman dan tanpa nyeri untuk menunjang atau mempercepat proses penyembuhan, bukan pengganti obat pada gangguan saraf,” jelasnya.
Saat ini RSUD Bontang sudah memiliki 2 orang dokter spesialis penyakit saraf. Keduanya adalah dr Sinta Fitri Hayati S.p.N dan dr Atika Ridwan Sp.S.M.Kes. (d)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Peningkatan Layanan Kesehatan di RSUD Bontang dengan Alat Baru TMS dan EEG untuk Syaraf dan Otak
Pewarta | : Kusnadi |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |