TIMES BONTANG, BONTANG – dir="ltr">Kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat bagi Lembaga Kemitraan Kelurahan (LKK) se-Kota Bontang resmi ditutup setelah berlangsung selama dua hari di Gedung BPU Kelurahan Kanaan.

Sebanyak 50 perwakilan LKK dari 15 kelurahan mengikuti pelatihan yang bertujuan meningkatkan peran aktif mereka dalam pembangunan berbasis masyarakat.

Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bontang, drg. Toetoek Pribadi Ekowati, menyampaikan tujuan strategis kegiatan ini.

Suasana pelatihan LKK Se Kota Bontang (FOTO: Kusnadi/TIMES Indonesia)

"Menyatukan pandangan para pengurus LKK dan perangkat Kecamatan dalam menggali potensi di masing-masing wilayah dan menciptakan kerjasama yang baik dalam membuat program kegiatan berbasis partisipasi masyarakat di wilayahnya masing-masing," jelas Toetoek, Rabu (5/11/2025).

Mantan Direktur RSUD Bontang ini berharap pelatihan menjadi model berkelanjutan. "Semoga ini bermanfaat dan dapat digunakan untuk membantu mengurai masalah di wilayah masing-masing," ungkapnya. Pelatihan ini sejalan dengan amanat Peraturan Wali Kota Nomor 47 Tahun 2019 tentang pedoman pembinaan LKK.

Staf Ahli Bidang Hukum dan Pemerintahan Anwar Sadat yang mewakili Wali Kota Bontang menekankan pentingnya kolaborasi. "LKK menjadi mitra penting kelurahan. Inisiatif membuka dan menyelesaikan problem di kelurahan bisa dilakukan dengan melibatkan banyak pihak di kelurahan," jelas Anwar.

Komposisi peserta terdiri dari 45 pengurus LKK dan 5 perwakilan PKK tingkat kecamatan. "Terapkan ilmu ini agar dapat menunjang maksimalnya pemberdayaan masyarakat setiap kelurahan di Kota Bontang kita cintai," pintanya menutup acara.

Pelatihan ini diharapkan memperkuat sinergi antara lembaga kemitraan kelurahan dan pemerintah kota dalam menjalankan program-program pemberdayaan masyarakat yang lebih efektif dan berkelanjutan di masa mendatang. (*)