TIMES BONTANG, BONTANG – Rencana Pemerintah Kota Bontang untuk membangkitkan lagi persepakbolaan Kota Bontang dalam level tertinggi liga Satu Indonesia mendapat reaksi positif bagi masyarakat Kota Bontang khususnya bagi pecinta sepak bola.
Salah seorang Exco PSSI Bontang Suriadi Bagong saat ditemui media ini mengatakan dirinya menyambut baik rencana itu.
Putra asli Bontang yang pernah merasakan atmosfer Stadion Mulawaran saat menjadi pemain Diklat Mandau PKT itu hendaknya pemerintah sebagai leading sector melakukan penunjukan manajemen yang siap terbuka dalam pengelolaan.
“Bontang itu dikenal dengan sepak bola yang go internasional jaman yang dikelola dengan baik oleh manajemen Pupuk Kaltim. Jika dikelola banyak pihak harus siap terbuka atau open manajemen,” ujar Suriadi, Rabu (8/10/2025).
Tak hanya itu, Bagong sapaanya meminta perekrutan yang direncanakan dilakukan setiap kelurahan dapat dilakukan tidak dalam sebuah kompetisi saja. Namun pemandu bakat klub nantinya turun melihat dan mendengar bakat bakat anak Bontang.
“Seperti turnamen PKT Cup kemarin, itu bisa jadi tolak ukur mencari bibit yang bagus buat klub. Bisa juga nanti ditambah dari pemain luar yang kompeten,” tambahnya.
Perkembangan terbaru upaya pemerintah untuk melakukan komitmen bersama perusahaan di Kota Bontang sebuah langkah maju dan serius menurut Pembina SSB Putra Bontang ini. Ia menilai ini harus dibantu dan dikawal. Tentu orang orang orang yang ada dalam kepengurusan merupakan orang yang paham dan pecinta sepak bola.
Seperti halnya PSSI Bontang saat ini di ketuai oleh orang yang ‘gila’ sepak bola, serta doyan olahraga. Kemudian dibantu oleh orang yang paham mengelola keuangan dengan baik dan proporsional.
“Alhamdulillah ada lampu hijau dari perusahaan yang ada di kota Bontang. Saya pribadi sebagai bagian pengurus askot kota Bontang (exco) pembinaan sangat terharu sekali dengan niat baik pemerintah kota Bontang. Ketua PSSI Kota Bontang Bang Fais dan Agus Haris beliau Ini hobi sekali dengan sepak bola,” ungkap pria yang pernah membawa tim Bontang menjadi runner up Piala Suratin.
Ia tak lupa mengingatkan bahwa persoalan salah urus tim sepak bola bisa pada tim Bontang FC terdahulu hingga akhirnya terdegradasi hendaknya menjadi pelajaran bagi pemerintah dan semua pihak ke depan.
“Tim sepak bola kita sampai terdegradasi menjadi pelajaran berharga agar kita tidak menempatkan orang yang salah,”tegas Suriadi. (*)
Pewarta | : Kusnadi |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |