TIMES BONTANG, JAKARTA – Penodaan agama yang dilakukan oleh Jozeph Paul Zhang menulai atensi banyak pihak. Tak terkecuali Imam Besar di Islamic Center of New York, Imam Shamsi Ali.

Ia menyampaikan, problem ini terjadi sebagai pertanda bahwa cara pemerintah untuk membentuk kerukunan antarkelompok agama ada yang belum benar.

"Kedua, jelas pelecehan kepada agama mana saja harus ditindak tegas. Jika tidak maka akan jadi mata rantai untuk Umat saling melecehkan. Dan ini mengganggu hubungan antaragama di negara ini," katanya kepada TIMES Indonesia, Rabu (21/4/2021).

Ia mengatakan, dalam kasus ini, pemerintah tidak boleh tegas kepada pihak tertentu, lalu ketika ada pihak lain yang melakukan nampak seperti sesuatu yang biasa. Menurut dia, ini menjadikan masyarakat kehilangan kepercayaan kepada hukum dan pemerintah itu sendiri.

Tokoh asal Bulukumba, Sulawesi Selatan tersebut melanjutkan, para tokoh dan ulama di semua agama punya tanggung jawab moral untuk menyadarkan umat masing-masing agar belajar menghargai keyakinan dan perasaan orang lain. Jangan justru tokoh agama ikut mendukung bahkan menjadi sumber pelecehan agama.

"Semua pihak harus jujur mengakui bahwa siapa saja bisa menjadi pelaku kejahatan atau sebaliknya korban kejahatan. Kejahatan adalah kejahatan dan harus dilihat demikian tanpa mengaitkan dengan agama. Islam selama ini sering jadi bulan-bulanan ketika ada segelintir dari pemeluk nya berbuat jahat," ujarnya.

Seperti yang diketahui, Jozeph Paul Zhang menghina agama Islam dengan mengaku nabi yang ke-26 dan menyebut hal-hal yang tak pantas. Saat ini Polri telah menetapkan Jozeph sebagai tersangka atas dugaan penodaan atau penistaan agama. Ia juga sudah menjadi tersangka ketika Polri memasukkan ke dalam daftar pencarian orang (DPO). (*)